Air Mataku jatuh Dibawah Lampu Merah
terik mentari di siang ini serasa membakar kulit, sekitar pukul 11 siang saya pulang dari ujian di kampus sendiri dengan motor kesayangan saya..
setibanya di simapng lampu merah di Khatib Sulaiman saya tertegun menatap seorang bapak tua yang ketika itu dengan semangat mengayuh becak dengan keringat bercucuran di tubuhnya, becak yang berisi kelapa yang akan diantar bapak itu ke tempat pemiliknya tiba - tiba terdengat suara "draakk" sambil terkejut saya menoleh ke arah roda becak bapak tua tersebut, ternyata salah satu roda becak tempat bapak untuk mengaih hidup itu patah dan spontan kelapa yang terletak diatas becak tadi berserakan di jalan raya di samping lampu merah.. tak terasa air mataku ini menetes sendirinya melihat sibapak menatap roda becaknya yang tak kan pernah bisa lagi dipakai, satu persatu kelapa yang berserakan tadi di naikkan bapak ke atas becak sambil keringat yang mengalir dari puncak kepala hingga telapak kakinya, setelah semua kelapa ni naikkan bapak itu berjalan ke arah ampang dengan meninggalkan becaknya untuk meminta pertolongan, sungguh memilukan langkah gontai bapak yang susah payah untuk mencari hidup di teriknay mentari....
setibanya di simapng lampu merah di Khatib Sulaiman saya tertegun menatap seorang bapak tua yang ketika itu dengan semangat mengayuh becak dengan keringat bercucuran di tubuhnya, becak yang berisi kelapa yang akan diantar bapak itu ke tempat pemiliknya tiba - tiba terdengat suara "draakk" sambil terkejut saya menoleh ke arah roda becak bapak tua tersebut, ternyata salah satu roda becak tempat bapak untuk mengaih hidup itu patah dan spontan kelapa yang terletak diatas becak tadi berserakan di jalan raya di samping lampu merah.. tak terasa air mataku ini menetes sendirinya melihat sibapak menatap roda becaknya yang tak kan pernah bisa lagi dipakai, satu persatu kelapa yang berserakan tadi di naikkan bapak ke atas becak sambil keringat yang mengalir dari puncak kepala hingga telapak kakinya, setelah semua kelapa ni naikkan bapak itu berjalan ke arah ampang dengan meninggalkan becaknya untuk meminta pertolongan, sungguh memilukan langkah gontai bapak yang susah payah untuk mencari hidup di teriknay mentari....
kasihan yach...
ReplyDeleteYa Tuhanku. Tolongin dong, jangan diliatin aja
ReplyDeletehikksss.... :(
ReplyDelete