Dari Lubuk Larangan hingga Ternak Berkeliaran
Kutipan Informasi Wali NagarI Muaro Paiti ketika shalat Ied
Berhari raya sedapat mungkin di kampung halaman. Tahun ini hari raya idul adha tepat hari minggu, sedikit sekali waktu libur dan pulang kampung.

Seperti biasa, tiap tahun ketika shalat ied di lapangan, akan ada penyampaian informasi dari pemerintah nagari, tahun ini disampaikan diawal oleh wali nagari, pengumuman dan himbanuan disampaikan sebelum shalat ied dimulai, takutnya seperti tahun tahun sebelumnya, kalau disampikan setelah shalat, orang akan hilang satu satu untuk pulang, informasi itupun tak akan sampai.
Sedikit yang bisa dikutip dari penyampaian informasi oleh wali nagari Muaro Paiti Suhaimi
Lubuk Larangan

Domino / Koa sampai jam 12 malam ?
Berikutnya untuk para pemilik kedai di Muaro Paiti diingatkan, paling lambat jam 12.00 malam kedai harus sudah tutup, tidak ada lagi kedai yang buka lewat dari jam 12 malam, kalau ada, langsung berurusan ke kepolisian, tidak ada toleransi kata pak wali.
Dapat bantuan 100 juta
Alhamdulillah kita dapat bantuan untuk pembangunan masjid sebesar 100 juta, itu akan kita gunakan untuk pembangunan masjid Baitul Iklhas yang sudah bertahun tahun terbengkalai, dan semoga nantinya bantuan ini juga akan datang untuk masjid nuru huda kata pak wali lagi.
Bantuan jalan 250 juta
Kembali dapat bantuan, kali ini untuk pembangunan jalan beton di tengah kampung, tepatnya pembangunan jalan beton di jorong kampung dalam, bantuan dana yang berasal dari PPIP ini tinggal merealisasikan saja lagi, jalan akan segera kita bangun, setelah masyarakat telah memberikan dan mengorbankan tanamannya untuk pembangunan jalan.
Lagi Bantuan 85 juta
Sekarang dana DAKN yang datang untuk nagari kita, dana segar sebesar 85 juta dikucurkan ke nagari kita, dalam rencana, dana ini akan kita gunakan untuk memperbaiki lapangan bola lama kita ini, yang tiap tahun kita gunakan untuk shalat ied, kita akan membuat pondasi di sekeliling lapangan kita, sehingga tidak ada lagi yang bangunan yang masuk ke lapangan.
Ternak yang berkeliaran dibunuh saja ?
Giliran ternak yang jadi sasaran pembunuhan, bukan berarti dibunuh saja, bagi siapa yang ternaknya masih berkeliaran di kampung tolonglah di perhatikan, jangan sampai ternak kita mengganggu orang lain. Kasihan kita sama ternak yang tiba2 di aniaya orang.
Begitulah kira kira yang disampaikan pak wali saat itu. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan infak, seperti biasa yang ahli dalam mengumpulkan infak, pak Nazar.
Mulai dari awal semua jamaah sudah diingatkan, kalau sudah disiapkan dari rumah, keluarkanlah lagi, kalau belum di keluarkan, periksa saku2nya, mungkin ada terselat, target kita hari raya kali ini 15 juta saya katanya.
Adapun pelaksana shalat ied tahun ini sebagai imam yaitu Amrianto seebagai imam adat, dan sebagai khatib perantau yaitu Akiswan. Shalat berjalan dengan hikmat, meski mic (sound) mati mati hidup, karena tidak adanya jenset yang tersdia ketika lampu mati.
Demikian ttd. faradika
0 Response to "Dari Lubuk Larangan hingga Ternak Berkeliaran"
Post a Comment