Gagal Penalti, Ferdinand Sinaga "Bunuh Diri"
Sekali lagi timnas Indonesia harus mengakui dan menyaksikan Timnas Malaysia berpesta di GBK, tidak bisa dipungkiri mereka lebih memiliki mental juara dalam kejuaraan, dan mereka berhasil mempertahankan Medali Emas Sea Games.
Pertandingan yang sangat menengangkan dan membuat seluruh rakyat Indonesia Berkeringat dingin, semua wilayah di Indonesia ini dipastikan nonton pertandingan tersebut, buktinya bisa dilihat saat pertandingan berlangsung, hampir semua jalan raya kosong, terutama di kota Padang dilihat jalan raya tidak seramai biasanya, semuanya nonton bola, memang kita sangat mendambakan gelar juara, apalagi sekarang kita sebagai Tuan Rumah dalam perhelatan dua tahunan ini.
Timnas Garuda U23 dengan meyakinkan melaju ke pertai final, dengan mengalahkan lawan satu grup dan menyiisihkan vietnal di laga semifinal harus menerima kekalahan di partai penentuan.
Permainan sangat bagus diawal pertandingan, buktinya gol pun tercipta di menit ke 4 melalui sundulan Gunawa Dwi Cahyo yang berhasil memanfaatkan tengandan pojok okto maniani, skore berubah jadi 1-0 untuk Indonesia. Dengan kemenangan satu gol ,pemain indonesia semakin baik, menggempur pertahanan malaysia. Tapi pertahanan malaysia pun tidak gampang untuk ditembus.
dan akhirnya malaysia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke 33.
Bermain imbang hingga istirahat, membuat penonton makin tegang, dilanjutkan dengan babak kedua dan belum ada penggantian pemain dari indonesia maupun malaysia.
Di babak kedua Indonesia mengalami masalah pada barisan belakang, mereka seolah kehilangan onsentrasi, dan begitu banyak peluang yang tercipta bagi malaysia.
Hingga akhir babak keuda, skor pun masih 1-1 dan dilanjutkan dengan tambahan waktu 2x15 menit, pada menit ke 103 Ferdinan Sinaga berhasil membobol gawang Malaysia, tapi gol dianulir karena sebelumnya Oktomaniani terperangkap Offside.
Dua kali limabelas menit berakhir, dilanjutkan dengan drama adu penalti, disinilah situasi yang membuat telapak kaki rakyat indonesia kedinginan, dan akhirnya indoensia harus menyerah dari malaysia dengan kegagalan Gunawan dan Fedinan sinaga dalam tendangan Penalti.
Kegagalan Ferdinand Sinaga menjebol gawang Khairul Fahmi seolah "membunuh diri" Ferdinand itu sendiri, terutama bagi pendukung Semen Padang, sebab Ferdinand Sinaga yang sebelumnya dibangga banggakan akan menjadi Superstar di Kabau Sirah, sekarang namanya sedikit tercoreng akibat kegagalan tendangan Penalti itu, namanya kurang enak didengar untuk saat ini, apalagi di dengan oleh penggemar sepakbola musiman, yang tau sepak bola hanya karena pemain yang ganteng dan populer, semoga saja kegagalah penalti tersbut tidak membuat pendukung Fredinand Sinaga menilai itu sebuah kejelekan untuk selamanya, Ferdinand tetap akan jadi kebanggaan.
Berbeda dengan Abdurrahman yang sukses mengeksekusi penalti, pemain yang akan memperkuat Semen Padang musim ini langsung bersujud setelah menjebol gawang malaysia.
Apapun Hasilnya, Kami Bangga Padamu Tim Garuda.
Garuda Didadaku
Garuda Kebanggaanku
Kuyakin SUATU SAAT PASTI JUARA....!!!!
Pertandingan yang sangat menengangkan dan membuat seluruh rakyat Indonesia Berkeringat dingin, semua wilayah di Indonesia ini dipastikan nonton pertandingan tersebut, buktinya bisa dilihat saat pertandingan berlangsung, hampir semua jalan raya kosong, terutama di kota Padang dilihat jalan raya tidak seramai biasanya, semuanya nonton bola, memang kita sangat mendambakan gelar juara, apalagi sekarang kita sebagai Tuan Rumah dalam perhelatan dua tahunan ini.
Timnas Garuda U23 dengan meyakinkan melaju ke pertai final, dengan mengalahkan lawan satu grup dan menyiisihkan vietnal di laga semifinal harus menerima kekalahan di partai penentuan.
Permainan sangat bagus diawal pertandingan, buktinya gol pun tercipta di menit ke 4 melalui sundulan Gunawa Dwi Cahyo yang berhasil memanfaatkan tengandan pojok okto maniani, skore berubah jadi 1-0 untuk Indonesia. Dengan kemenangan satu gol ,pemain indonesia semakin baik, menggempur pertahanan malaysia. Tapi pertahanan malaysia pun tidak gampang untuk ditembus.
dan akhirnya malaysia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke 33.
Bermain imbang hingga istirahat, membuat penonton makin tegang, dilanjutkan dengan babak kedua dan belum ada penggantian pemain dari indonesia maupun malaysia.
Di babak kedua Indonesia mengalami masalah pada barisan belakang, mereka seolah kehilangan onsentrasi, dan begitu banyak peluang yang tercipta bagi malaysia.
Hingga akhir babak keuda, skor pun masih 1-1 dan dilanjutkan dengan tambahan waktu 2x15 menit, pada menit ke 103 Ferdinan Sinaga berhasil membobol gawang Malaysia, tapi gol dianulir karena sebelumnya Oktomaniani terperangkap Offside.
Dua kali limabelas menit berakhir, dilanjutkan dengan drama adu penalti, disinilah situasi yang membuat telapak kaki rakyat indonesia kedinginan, dan akhirnya indoensia harus menyerah dari malaysia dengan kegagalan Gunawan dan Fedinan sinaga dalam tendangan Penalti.
Kegagalan Ferdinand Sinaga menjebol gawang Khairul Fahmi seolah "membunuh diri" Ferdinand itu sendiri, terutama bagi pendukung Semen Padang, sebab Ferdinand Sinaga yang sebelumnya dibangga banggakan akan menjadi Superstar di Kabau Sirah, sekarang namanya sedikit tercoreng akibat kegagalan tendangan Penalti itu, namanya kurang enak didengar untuk saat ini, apalagi di dengan oleh penggemar sepakbola musiman, yang tau sepak bola hanya karena pemain yang ganteng dan populer, semoga saja kegagalah penalti tersbut tidak membuat pendukung Fredinand Sinaga menilai itu sebuah kejelekan untuk selamanya, Ferdinand tetap akan jadi kebanggaan.
Berbeda dengan Abdurrahman yang sukses mengeksekusi penalti, pemain yang akan memperkuat Semen Padang musim ini langsung bersujud setelah menjebol gawang malaysia.
Apapun Hasilnya, Kami Bangga Padamu Tim Garuda.
Garuda Didadaku
Garuda Kebanggaanku
Kuyakin SUATU SAAT PASTI JUARA....!!!!
0 Response to "Gagal Penalti, Ferdinand Sinaga "Bunuh Diri""
Post a Comment